Sabtu, 05 Februari 2011

sejarah tanaman obat

  Tanaman obat sudah ada sejak lama.Dahulu ketika orang belum tahu kegunaan tanaman obat,orang akan membiarkan saja kalau anggota tubuh nya sakit.Sekian lama berkembang nya jaman.Manusia mulai mengetahui cara untuk menyembuhkan orang yang sakit.Karena itu.Setiap saat ada yang sakit.Mereka akan membuat obat.Kalau sekarang,kita sudah hidup nyaman,mau minum obat tinggal beli di apotik,kalau sedang kritis tinggal dirawat di rumah sakit,dan sebagai nya.

Kamis, 03 Februari 2011

Kantung Semar

nepenthes_hamata.jpg
Tanaman pemakan daging, begitu dulu saya diberi tahu perkara kantung semar. Lama kemudian baru saya sempat melihat sang pemakan daging di hutan Kalimantan. Wujudnya tidak seram seperti julukannya, terlihat cantik malah. Tak heran jika kemudian kantung semar ini lantas menjadi koleksi tanaman hias berharga puluhan hingga ratusan ribu rupiah. Bagi yang senang, kantung semar adalah tumbuhan yang cantik, menarik, menawan hati, walaupun namanya bukan Diana si putri paman petani. Tetapi di balik kecantikannya, kantung semar hidup di lingkungan penuh derita. Dia tumbuh di tanah yang miskin hara dan/atau tanah yang terlalu asam.
Sebuah fenomena menarik di mana lingkungan miskin lantas menumbuhkan keelokan. Kantung semar toh tidak sendirian dalam hal ini. Anggrek yang diidentikan dengan kecantikan, di alam aslinya juga tumbuh di lingkungan miskin macam begini. Lantas ada juga Venus Fly-Trap, yang juga digelari pemakan daging, yang lebih agresif dari kantung semar. Jika kantung semar pasrah menunggu serangga terpeleset di bibir kantungnya, Fly-Trap mencaplok serangga yang masuk ke perangkapnya. Jika kantung semar pasrah, bagaimana dia dapat serangga? Aha, serangga tak perlu dikejar, cukup dipikat saja untuk mendatangi bibir kantung, dengan warna dan madu.
Istilah pemakan daging sebenarnya agak menyesatkan. Kantung semar “hanya” memakan serangga yang notabene tak pernah diidentikan dengan daging. Tidak pas rasanya mendengar kata-kata daging laler, yang merupakan “santapan” kantung semar. Walaupun terhitung pasif, proses kematian sang serangga yang terpeleset masuk ke dalam kantung semar kok ya mengerikan. Perlahan tapi lama, itu serangga nahas yang klayaban dilarutkan oleh cairan yang ada di dalam kantung semar. Hasil akhirnya adalah jus laler, yang kemudian diserap sebagai makanan kaya nutrisi oleh kantung semar.
Penulis cerita film horor penuh imajinasi akan melihat kantung semar sebagai objek kengerian layak jual. Misal kata, kantung semar dijadikan sebesar tong dan lantas ada manusia sial petualang rimba pencari harta karun yang terpeleset ke dalamnya. Proses pencenaan lantas dimulai. Daging dan tulang berubah menjadi cairan, diiringi lolongan maut sang korban. Atas alasan durasi putar flm, prosesnya dipercepat. Penonton bergidik puas, setimpal dengan harga karcis untuk menyaksikan jualan kengerian. Ah, tapi itu cuma film.
Sengeri itukah kantung semar? Dalam Bahasa Melayu, tumbuhan ini dikenal dengan nama periuk kera atau cawan monyet. Konon, kera-kera dahaga akan meminum cairan yang ada di dalam kantung semar sebagai pelepas rasa haus. Seorang pengajar cara bertahan hidup di alam bebas pernah berkata kepada saya, jangan kau minum itu cairan kecuali amat sangat terpaksa. Saya setuju dengannya dan untungnya hingga kini saya belum mengalami minum jus laler.

(dari http://ndobos.com/2008/02/27/kantung-semar/)

Minggu, 23 Januari 2011

Cara Mengenali Ciri-ciri Jamur Beracun

Akan banyak dijumpai bermacam jenis jamur yang tumbuh liar di pekarangan atau di hutan. Kalau tidak mengerti soal jamur, misalnya ketika melihat jamur ingin memetik untuk dimasak, tindakan seperti ini wajib dihindari. Salah-salah kalau memasak jamur beracun bisa runyam nantinya. Oleh karena itu sangatlah penting untuk mengetahui ciri-ciri jamur yang beracun dan jamur aman untuk dikonsumsi.

Ada pun ciri-ciri jamur beracun yaitu sebagai berikut:
  • Jamur beracun memiliki cawan atau cincin pada pangkal batangnya.
  • Jika jamur mengeluarkan bau seperti telur busuk atau bau amoniak ini biasanya jamur beracun.
  • Seperti katak panah beracun yang memiliki warna cerah, jamur beracun juga banyak yang memiliki warna mencolok seperti merah darah, oranye, atau kuning terang. Namun, harus hati-hati juga karena jamur beracun juga ada yang warnanya putih.
  • Akan meninggalkan noda atau warna hitam atau biru ketika dipotong oleh pisau stainless steel.
  • Kalau dimasak, warna jamur beracun akan berubah menjadi kehitam-hitaman atau lebih gelap.
Untuk menghindari keracunan yang disebabkan oleh jamur ada baiknya mengikuti tips berikut:
  • Jamur yang tumbuh pada kotoran hewan sebaiknya tidak dimakan karena dapat menimbulkan efek tertawa kepada yang mengkonsumsinya. Bila dikonsumsi berlebihan jamur dari kotoran hewan, biasanya sapi, ini akan menimbulkan halusinasi berlebihan dan akan membuat pengkonsumsinya kelihatan gila.
  • Jangan memakan jamur yang busuk, tidak hanya jamur makanan busuk juga sebaiknya tidak dikonsumsi.
  • Disarankan agar memasak jamur terlebih dahulu sebelum memakannya.
  • Jangan memakan jamur yang bergetah karena itu mungkin tanda sudah busuk atau beracun.
(dari http://harian.aprillins.com/500/2010/cara-mengenali-ciri-ciri-jamur-beracun/)